Dilema didekati Pacar Orang lain, Apa harus diterima?
Moveondong.com Kalau kamu rajin nonton film drama, selalu ada film baru yang mengusung tema cinta segitiga dan berakhir bahagia. Seakan-akan cinta segitiga itu sesuatu yang seru, menegangkan, rumit, membahagiakan, dan keren. Apakah benar sperti itu?
Realitanya cinta segitiga berisi orang-orang yang TIDAK bisa menghormati orang lain dan bahkan dirinya sendiri.
Jika saat ini kamu sedang didekati oleh pacar orang lain atau mungkin pacar teman kamu sendiri, ada beberapa kemungkinan alasan kenapa kamu bisa didekati pacar orang lain.
Yang pertama, karena kamu memang dinilai lebih menarik dan lebih berkualitas dari kekasihnya saat ini.
Ironisnya orang yang didekati kekasih orang lain akan selaalu memberi pembelaan-pembelaan naif seperti
“Salah pacarnya kenapa nggak bisa jadi yang terbaik”
“Salah dia kenapa naksir aku.”
Padahal perselingkuhan butuh partisipasi dua orang, artinya dia bisa berselingkuh karena menerima dan memberi, dilayani dan diladeni. Artinya jelas dia juga bersalah kan?
Ingatlah sosok yang benar-benar berkualitas tahu betul bahwa melayani pacar orang lain sehingga merusak hubungan orang lain akan membuatnya menyandang predikat perusak hubungan orang lain.
Predikat tersebut hanya akan menodai citra dirinya yang sudah begitu baik. Kamu akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang ada di sekitar kamu.
Sosok berkualitas tidak akan berminat untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah terbukti tidak bisa menghormati komitmen bersama kekasihnya.
Karena dia tahu suatu saat nanti dia bisa bernasib sama. Bila dia bisa meninggalkan kekasihnya buat kamu, jelas dia bisa meninggalkan kamu buat orang lain pula.
Lalu bagaimana kalau orang yang kamu tikung ternyata seorang yang posesif? .
Sosok berkualitas yang cerdas tentu tidak mau membahayakan hidupnya sendiri dengan sengaja cari masalah.
Alasan berikutnya kenapa kamu bisa didekati kekasih orang lain adalah, karena dia membutuhkan pelarian.
Ya, pelarian. Hanya pelarian. Seperti laut tempat kamu berteriak lepas, puncak tempat kamu menyendiri, tembok tempat kamu mendaratkan kepalan tanganmu penuh emosi, drama korea yang menyedihkan tempat kamu menyamarkan air matamu.
Setelah kamu terbebas dari emosi negatif dan kejenuhan itu, kamu ceria lagi. Tapi lupa sama jasa laut, puncak, tembok, dan drama Korea tadi.
Persis seperti dia yang lupa sama kamu saat dia sudah ceria lagi. Nangisnya sama kamu, happynya sama pacarnya.
Kalau kamu juga tertarik dengan dia, maka biarkanlah dia menyelesaikan urusannya dengan pasangannya dulu.
Dengan catatan, tidak kamu bantu percepat selesainya hubungan mereka. Dan kamu juga nggak nungguin mereka bubaran, itu aksi anak sekolahan banget.
Hanya orang ntidak berkualitas yang mau jadian dengan orang yang terbukti jelas tidak bisa menghormati komitmen cinta.
Rasa cinta bisa berasal dari mana saja dan terkadang datang dari arah yang nggak terduga. Suatu hari kita melihat seorang pria/wanita yang sesuai dengan kriteria pasangan idaman.
Rasa suka mulai bersemi dan perlahan-lahan tumbuh menjadi rasa cinta. Namun ternyata, kamu baru mengetahui alau dia sudah berpasangan dengan orang lain.
Kira-kira rasanya bagai tersambar petir. Apalagi ketika kita sudah telanjur cinta pada orang itu. Rasa ragu pun mulai menghampiri.
Apakah pendekatan ini harus dilanjutkan atau nggak?
Apakah sebaiknya aku mundur atau tetap maju?
Banyak yang merasa dilematis ketika berada dalam posisi seperti ini.
Dua pilihan yang disajikan memiliki konsekuensi yang belum tentu bisa dijalani dengan mudah. Apabila mundur, tentu hati ini akan sedih karena rasa cinta nggak tersampaikan/nggak terbalaskan.
Apabila maju, kemungkinan besar kita akan dianggap sebagai Perusak Hubungan Orang. Jadi, harus bagaimana?
Sebenarnya semua kembali pada diri kamu sendiri. Namun, agar kamu nggak salah langkah, pikirkan semuanya dengan tenang. Pertama-tama, posisikan dirimu sebagai pasangan dari orang yang kamu suka.
Bagaimana rasanya bila melihat ada orang lain ingin PDKT dengan pacarmu? Bagaimana kamu akan bersikap saat mengetahui ada pria/wanita lain ingin pasanganmu menjadi pacarnya? Coba bayangkan semua itu dan munculkan perasaan tersebut dalam hatimu.
Realitanya cinta segitiga berisi orang-orang yang TIDAK bisa menghormati orang lain dan bahkan dirinya sendiri.
Jika saat ini kamu sedang didekati oleh pacar orang lain atau mungkin pacar teman kamu sendiri, ada beberapa kemungkinan alasan kenapa kamu bisa didekati pacar orang lain.
Yang pertama, karena kamu memang dinilai lebih menarik dan lebih berkualitas dari kekasihnya saat ini.
Ironisnya orang yang didekati kekasih orang lain akan selaalu memberi pembelaan-pembelaan naif seperti
“Salah pacarnya kenapa nggak bisa jadi yang terbaik”
“Salah dia kenapa naksir aku.”
Padahal perselingkuhan butuh partisipasi dua orang, artinya dia bisa berselingkuh karena menerima dan memberi, dilayani dan diladeni. Artinya jelas dia juga bersalah kan?
Ingatlah sosok yang benar-benar berkualitas tahu betul bahwa melayani pacar orang lain sehingga merusak hubungan orang lain akan membuatnya menyandang predikat perusak hubungan orang lain.
Predikat tersebut hanya akan menodai citra dirinya yang sudah begitu baik. Kamu akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang ada di sekitar kamu.
Sosok berkualitas tidak akan berminat untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah terbukti tidak bisa menghormati komitmen bersama kekasihnya.
Karena dia tahu suatu saat nanti dia bisa bernasib sama. Bila dia bisa meninggalkan kekasihnya buat kamu, jelas dia bisa meninggalkan kamu buat orang lain pula.
Lalu bagaimana kalau orang yang kamu tikung ternyata seorang yang posesif? .
Sosok berkualitas yang cerdas tentu tidak mau membahayakan hidupnya sendiri dengan sengaja cari masalah.
Alasan berikutnya kenapa kamu bisa didekati kekasih orang lain adalah, karena dia membutuhkan pelarian.
Ya, pelarian. Hanya pelarian. Seperti laut tempat kamu berteriak lepas, puncak tempat kamu menyendiri, tembok tempat kamu mendaratkan kepalan tanganmu penuh emosi, drama korea yang menyedihkan tempat kamu menyamarkan air matamu.
Setelah kamu terbebas dari emosi negatif dan kejenuhan itu, kamu ceria lagi. Tapi lupa sama jasa laut, puncak, tembok, dan drama Korea tadi.
Persis seperti dia yang lupa sama kamu saat dia sudah ceria lagi. Nangisnya sama kamu, happynya sama pacarnya.
Kalau kamu juga tertarik dengan dia, maka biarkanlah dia menyelesaikan urusannya dengan pasangannya dulu.
Dengan catatan, tidak kamu bantu percepat selesainya hubungan mereka. Dan kamu juga nggak nungguin mereka bubaran, itu aksi anak sekolahan banget.
Hanya orang ntidak berkualitas yang mau jadian dengan orang yang terbukti jelas tidak bisa menghormati komitmen cinta.
Rasa cinta bisa berasal dari mana saja dan terkadang datang dari arah yang nggak terduga. Suatu hari kita melihat seorang pria/wanita yang sesuai dengan kriteria pasangan idaman.
Rasa suka mulai bersemi dan perlahan-lahan tumbuh menjadi rasa cinta. Namun ternyata, kamu baru mengetahui alau dia sudah berpasangan dengan orang lain.
Kira-kira rasanya bagai tersambar petir. Apalagi ketika kita sudah telanjur cinta pada orang itu. Rasa ragu pun mulai menghampiri.
Apakah pendekatan ini harus dilanjutkan atau nggak?
Apakah sebaiknya aku mundur atau tetap maju?
Banyak yang merasa dilematis ketika berada dalam posisi seperti ini.
Dua pilihan yang disajikan memiliki konsekuensi yang belum tentu bisa dijalani dengan mudah. Apabila mundur, tentu hati ini akan sedih karena rasa cinta nggak tersampaikan/nggak terbalaskan.
Apabila maju, kemungkinan besar kita akan dianggap sebagai Perusak Hubungan Orang. Jadi, harus bagaimana?
Sebenarnya semua kembali pada diri kamu sendiri. Namun, agar kamu nggak salah langkah, pikirkan semuanya dengan tenang. Pertama-tama, posisikan dirimu sebagai pasangan dari orang yang kamu suka.
Bagaimana rasanya bila melihat ada orang lain ingin PDKT dengan pacarmu? Bagaimana kamu akan bersikap saat mengetahui ada pria/wanita lain ingin pasanganmu menjadi pacarnya? Coba bayangkan semua itu dan munculkan perasaan tersebut dalam hatimu.