Kapan Waktu Yang Tepat Mengajak Pacar Menikah ?
Moveondong.com Ada yang sudah berpacaran lama, namun belum juga ada rencana untuk menikah. Di lain sisi, ada pula pasangan yang baru bertemu dan menjalin kasih, tapi sudah mantap untuk melangsungkan pernikahan. Wajar saja, pernikahan memang momen sekali seumur hidup jadi perlu pertimbangan matang. Tapi, adakah waktu yang tepat untuk mengajak pasangan menikah?
Pacaran biasanya menjadi proses awal untuk mengenal pasangan lebih dalam. Seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai mengenal karakter satu sama lain lebih jauh.
Dalam proses inilah biasanya seseorang mulai bisa menentukan apakah pasangannya merupakan orang yang tepat untuk dijadikan teman hidup di masa depan atau justru sebaliknya.
Namun, memang tak menutup kemungkinan bahwa keyakinan untuk menikah muncul lebih cepat dari rentang waktu yang disebutkan oleh Campbell.
Oleh karena itu, lamanya waktu pacaran sebenarnya tidak begitu berpengaruh. Justru, pertimbangan yang paling penting sebelum mengajak pasangan menikah adalah seberapa kenal Anda dengannya.
Karl Pillemer, Ph.D., seorang dosen pengembangan diri di Cornell University, menyatakan satu prinsip yang wajib Anda pahami. Pillemer mengatakan bahwa jangan pernah berharap pasangan Anda akan berubah setelah menikah.
Jika sudah tahu sifat buruknya, lantas bisakah Anda menerima dan mengimbanginya? Untuk itu, sebaiknya jangan dulu mengajak pasangan menikah jika Anda belum benar-benar mengenal dan menerima semua karakter yang ada pada dirinya.
Memiliki pandangan dan nilai yang sejalan merupakan upaya untuk meminimalisir risiko konflik setelah berumah tangga. Untuk itu jadikan masa pacaran sebagai proses mengenal diri masing-masing lebih dalam.
Hal-hal tersebut merupakan poin penting yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan sebelum mengajak pasangan menikah.
Jika poin tersebut sudah Anda pahami dan ternyata sejalan, tandanya Anda bisa mulai mengajak pasangan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Pacaran biasanya menjadi proses awal untuk mengenal pasangan lebih dalam. Seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai mengenal karakter satu sama lain lebih jauh.
Dalam proses inilah biasanya seseorang mulai bisa menentukan apakah pasangannya merupakan orang yang tepat untuk dijadikan teman hidup di masa depan atau justru sebaliknya.
Menurut Kelly Campbell, Ph.D., seorang asisten dosen psikologi di California State University, San Bernardino, biasanya pasangan yang jatuh cinta akan mulai memikirkan keseriusan hubungan dalam rentang waktu delapan bulan hingga dua tahun.
Namun, memang tak menutup kemungkinan bahwa keyakinan untuk menikah muncul lebih cepat dari rentang waktu yang disebutkan oleh Campbell.
Oleh karena itu, lamanya waktu pacaran sebenarnya tidak begitu berpengaruh. Justru, pertimbangan yang paling penting sebelum mengajak pasangan menikah adalah seberapa kenal Anda dengannya.
Apakah selama berpacaran Anda merasa sudah mengenal karakter baik dan buruknya?
Karl Pillemer, Ph.D., seorang dosen pengembangan diri di Cornell University, menyatakan satu prinsip yang wajib Anda pahami. Pillemer mengatakan bahwa jangan pernah berharap pasangan Anda akan berubah setelah menikah.
Jika sudah tahu sifat buruknya, lantas bisakah Anda menerima dan mengimbanginya? Untuk itu, sebaiknya jangan dulu mengajak pasangan menikah jika Anda belum benar-benar mengenal dan menerima semua karakter yang ada pada dirinya.
Pertanyaan selanjutnya, apakah Anda dan pasangan memiliki visi dan nilai yang sama dalam berumah tangga?
Memiliki pandangan dan nilai yang sejalan merupakan upaya untuk meminimalisir risiko konflik setelah berumah tangga. Untuk itu jadikan masa pacaran sebagai proses mengenal diri masing-masing lebih dalam.
Hal-hal tersebut merupakan poin penting yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan sebelum mengajak pasangan menikah.
Jika poin tersebut sudah Anda pahami dan ternyata sejalan, tandanya Anda bisa mulai mengajak pasangan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Hindari pikiran bahwa menikah adalah solusi dari masalah yang sedang Anda hadapi saat ini. Oleh karena itu, jangan dulu mengajak pasangan menikah jika alasannya hanya karena ingin menyenangkan orang lain.