Boleh Gak Sih Bersahabat Dengan Mantan
Moveondong.com Putus cinta memang menjadi suatu hal yang menyakitkan. Maka tak heran bila banyak orang yang mengaku sulit untuk berpindah ke lain hati atau menjalani lembaran kehidupan baru pasca putus cinta.
Bahkan sebagian dari Anda pasti pernah berusaha berdamai dengan mantan, memutuskan menjadi bersahabat; atau sekadar berteman untuk ‘menunda’ rasa sakit tersebut. Namun apakah hubungan persahabatan atau pertemanan dengan mantan itu merupakan hal yang sehat?
Namun, meski hubungan tersebut berakhir dengan baik dan hanya disebabkan oleh faktor ketidakcocokan, Anda mungkin perlu mempertimbangkannya berulang kali sebelum menjadikan mantan sebagai teman.
Sebuah penelitian dari Sage Journals tahun 2000 menemukan bahwa persahabatan antar mantan cenderung memiliki kualitas yang tidak baik dari pada persahabatan antara perempuan dan laki-laki yang tidak pernah menjalin hubungan percintaan.
Ia menambahkan bahwa tetap berteman dengan mantan juga bisa menghalangi langkah Anda untuk memulai sebuah hubungan baru. Lebih parah lagi bila sudah menjalin hubungan baru. Keadaan jadi lebih rumit jika Anda memutuskan untuk memberitahu kekasih bahwa mantan Anda merupakan sahabat Anda juga.
Terlebih lagi jika Anda berteman dengan mantan dengan alasan agar bisa kembali lagi menjalin hubungan yang menurut Anda belum tuntas. Akhirnya sudah tentu tidak baik; berdasarkan penelitian yang dirilis pada situs jurnal dari Wiley Online Library.
Di lain keadaan, apabila Anda menikah dan bercerai ketika sudah memiliki anak, hubungan dengan mantan suami harus berada dalam keadaan yang baik. Anda dan mantan suami harus berhubungan baik karena Anda akan terus berada dalam kehidupan satu sama lain; terkait dengan urusan anak.
Selain ada alasan tertentu seperti anak, menurut Rachel Sussman, kriteria mantan yang tepat untuk dijadikan sahabat adalah mantan yang Anda kencani ketika masih muda, kisah cintanya berawal dari sebuah pertemanan, dan berkencan secara kasual atau hanya dalam waktu yang singkat.
Dengan adanya pro dan kontra soal menjalin persahabatan dengan mantan, Rachel Sussman juga menyarankan agar Anda mengambil jeda terlebih dahulu. “Waktu akan menyembuhkan luka. Banyak pemikiran baru bisa datang dengan adanya waktu dan ruang terpisah (antara Anda dan mantan),” ungkap Rachel Sussman.
Tak hanya di dunia nyata, pertemanan dengan mantan di ranah maya juga harus dipikirkan dengan baik. Usahakan Anda saling unfollow dan unfriend dalam waktu beberapa bulan untuk memudahkan proses move on.
Bila Anda tetap berteman dengan mantan di media sosial, risikonya Anda menemukan kabar terkini soal mantan yang sudah menjalin hubungan dengan orang baru. Kalau sudah begitu, biasanya kenangan lama akan kembali muncul dan menimbulkan kesedihan.
Maka dari itu, batasan menjadi hal terpenting antara Anda dan mantan pasangan yang memutuskan untuk saling berteman. Rachel Sussman menyarankan agar kalian tidak berkomunikasi setiap hari dan mengurangi intensitas bertemu.
Biasanya yang membuat seseorang tidak bisa lepas dari mantan pasangannya adalah karena sudah merasa terlalu bergantung satu sama lain. Jika sudah begitu sebaiknya Anda mengakhiri hubungan pertemanan dengan sang mantan
Bahkan sebagian dari Anda pasti pernah berusaha berdamai dengan mantan, memutuskan menjadi bersahabat; atau sekadar berteman untuk ‘menunda’ rasa sakit tersebut. Namun apakah hubungan persahabatan atau pertemanan dengan mantan itu merupakan hal yang sehat?
Rachel Sussman, psychotherapist dan penulis dari New York mengatakan apabila hubungan yang dijalani melibatkan kekerasan, manipulatif, dan tidak sehat maka hubungan Anda dengan mantan tidak seharusnya berakhir menjadi pertemanan setelah putus apa pun alasannya.
Namun, meski hubungan tersebut berakhir dengan baik dan hanya disebabkan oleh faktor ketidakcocokan, Anda mungkin perlu mempertimbangkannya berulang kali sebelum menjadikan mantan sebagai teman.
Sebuah penelitian dari Sage Journals tahun 2000 menemukan bahwa persahabatan antar mantan cenderung memiliki kualitas yang tidak baik dari pada persahabatan antara perempuan dan laki-laki yang tidak pernah menjalin hubungan percintaan.
“Bila Anda memiliki hubungan dan cinta yang kuat, serta kehidupan seks yang luar biasa, bagaimana Anda bisa berteman dengan orang tersebut (setelah putus)? Karena perasaan belum tentu berubah,” tutur Rachel Sussman seperti dikutip dari TIME.
Ia menambahkan bahwa tetap berteman dengan mantan juga bisa menghalangi langkah Anda untuk memulai sebuah hubungan baru. Lebih parah lagi bila sudah menjalin hubungan baru. Keadaan jadi lebih rumit jika Anda memutuskan untuk memberitahu kekasih bahwa mantan Anda merupakan sahabat Anda juga.
Terlebih lagi jika Anda berteman dengan mantan dengan alasan agar bisa kembali lagi menjalin hubungan yang menurut Anda belum tuntas. Akhirnya sudah tentu tidak baik; berdasarkan penelitian yang dirilis pada situs jurnal dari Wiley Online Library.
Di lain keadaan, apabila Anda menikah dan bercerai ketika sudah memiliki anak, hubungan dengan mantan suami harus berada dalam keadaan yang baik. Anda dan mantan suami harus berhubungan baik karena Anda akan terus berada dalam kehidupan satu sama lain; terkait dengan urusan anak.
Selain ada alasan tertentu seperti anak, menurut Rachel Sussman, kriteria mantan yang tepat untuk dijadikan sahabat adalah mantan yang Anda kencani ketika masih muda, kisah cintanya berawal dari sebuah pertemanan, dan berkencan secara kasual atau hanya dalam waktu yang singkat.
Dengan adanya pro dan kontra soal menjalin persahabatan dengan mantan, Rachel Sussman juga menyarankan agar Anda mengambil jeda terlebih dahulu. “Waktu akan menyembuhkan luka. Banyak pemikiran baru bisa datang dengan adanya waktu dan ruang terpisah (antara Anda dan mantan),” ungkap Rachel Sussman.
Tak hanya di dunia nyata, pertemanan dengan mantan di ranah maya juga harus dipikirkan dengan baik. Usahakan Anda saling unfollow dan unfriend dalam waktu beberapa bulan untuk memudahkan proses move on.
Bila Anda tetap berteman dengan mantan di media sosial, risikonya Anda menemukan kabar terkini soal mantan yang sudah menjalin hubungan dengan orang baru. Kalau sudah begitu, biasanya kenangan lama akan kembali muncul dan menimbulkan kesedihan.
Maka dari itu, batasan menjadi hal terpenting antara Anda dan mantan pasangan yang memutuskan untuk saling berteman. Rachel Sussman menyarankan agar kalian tidak berkomunikasi setiap hari dan mengurangi intensitas bertemu.
Biasanya yang membuat seseorang tidak bisa lepas dari mantan pasangannya adalah karena sudah merasa terlalu bergantung satu sama lain. Jika sudah begitu sebaiknya Anda mengakhiri hubungan pertemanan dengan sang mantan