Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
Moveondong.com Coba bayangkan kamu berjalan di sebuah pusat perbelanjaan dan kamu melihat sebuah speaker pportable yang begus menurut mu. kamu begitu menginginkan atau mendambakan speaker tersebut, barang tersebut mahal, maka kamu mulai mengumpulkan uang selembar demi selembar hanya untuk membelinya. Saat uangnya sudah terkumpul kamupun bergegas pergi ke toko itu lagi dan kemudian membeli barang yang kamu ingnkan itu.
Begitu tidak sabarnya kamu membuka speaker tersebut dan menyetel lagu favorit mu dengan speaker baru tersebut .
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Tapi ternyata harapanmu tidak sesuai dengan kenyataan. Harapan kamu speaker tersebut bisa diatur equalizernya tapi ternyata tidak bisa.
Ini bukan hal krusial sebenarnya , kecuali jika kabel dalamnya rusak dan sangat mempengaruhi suara pada speaker tersebut sampai tidak bisa menyala lagi. Saat itulah kamu harus menggunakan garansi jika ada, atau membuangnya.
Kamu sudah terlanjur membelinya apa kamu kemudian langsung membuangnya? Atau tetap memakainya dengan perasaan menyesal dan menyangkal diri dengan: “ya udah lah, udah terlanjur mau diapain lagi ?”.
Nah sama seperti saat kamu terlanjur menjalin hubungan dengan orang yang salah, tidak sedikit orang yang bertanya: “apa gue putusin aja ya dia? Abisnya dia begitu sih, nggak sesuai sama harapan gue..”.
Apa harus putus jika terlanjur jadian dengan orang yang salah? Jawabannya adalah ya, tapi kamu harus bisa membedakan kasusnya. Misalnya karena setelah jadian kamu baru tahu bahwa cara makannya sangat tidak sopan, makannya selalu mengecap.
Setelah kamu berikan masukan dan beritahu jika kamu tidak suka dengan cara makannya, dia pun tetap tidak mau berusaha mengubah cara makannya menjadi lebih baik, inilah saatnya kamu menggunakan kompromi bukan memutuskan hubungan mu . Hal ini bukan hal yang krusial seperti perselingkuhan.
Saat PDKT dia tidak memberikan tanda-tanda perselingkuhan, tapi saat jadian dia ternyata sering tebar-tebar pesona kepada setiap orang dan selingkuh. Ternyata memang track record jadiannya dia sering selalu selingkuh, maka kamu sudah saatnya kamu mengakhiri hubungan itu.
Berbeda dengan barang, sebuah barang mempunyai garansi,
jadi daripada membuangnya lebih baik garansi barang tersebut dipakai. Sedangkan jadian tidak ada garansi, jadi jawabannya hanya memutuskan hubungan tersebut.
kamu tentu tidak ingin mempertahankan hubungan yang dalam hubungan tersebut kamu tidak lagi merasa bahagia tapi sebaliknya kesengsaraan bukan?