-->

Bangkit Dari Kekecewaan Dan Keterpurukan

Moveondong.com Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!"

Faktanya, jalan menuju keputus-asaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil.

Kekecewaan mempunyai definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.




Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorangpun dari antara kita yang akan pernah sampai ke tempat dimana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang.

Seringkali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.

Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan mempunyai perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.

Contohnya, bayangkan kamu memulai hari  dengan rencana dan jadwal di kepala kamu, dan kamu sudah cukup frustasi dengan itu. Dalam perjalanan  ke kantor, jalanan macet membuatmu terlambat. Lalu, ketika kamu akhirnya mulai bekerja, kamu mendengar seseorang di kantor menyebarkan gosip tentanmu. kamu membuat kopi untuk menenangkan diri , tapi kopinya tak sengaja tertumpah di bajumu, yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena kamu akan menghadiri meeting dengan atasan dan kamu tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, kamu mendapat laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak kamu harapkan. Dan di puncaknya, tunangan kamu menelpon, mengancam untuk membatalkan pernikahan kamu dengannya walaupun semua undangan telah dikirim!

Bagaimana kamu akan menanggapinya? Apakah kamu akan tetap sabar, atau menemukan diri kamu penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika kamu menghadapi beberapa masalah serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, kamu menemukan dirimu tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi kamu terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.

Apa yang kamu lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkanmu seperti sebuah batu besar, kamu bisa membiarkannya menekanmu sampai kamu merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau kamu bisa menggunakannya sebagai batu loncatan kepada hal-hal yang lebih baik.

Belajarlah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. kamu bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi itu. 


Bangkitlah, walaupun itu berarti kamu membutuhkan waktu dan proses.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel